Portal PPID
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Barat

Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008. Website PPID BPS Provinsi Sumatera Barat menyediakan Informasi Publik Berkala, Setiap Saat, Serta-merta, dan Informasi lainnya.

Informasi
Berkala
Informasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala
Informasi
Serta-merta
Informasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara serta merta tanpa penundaan
Informasi
Setiap Saat
Informasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan setiap saat
Informasi
Dikecualikan
Pengecualian informasi harus didasarkan pada pengujian konsekuensi
Standar
Layanan
Standar yang berlaku pada Layanan PPID
Laporan
dan Regulasi
Kumpulan Laporan dan Regulasi yang tersedia


E-FORM

Pengajuan Informasi Publik
Kini Lebih Mudah

Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.

Ajukan
Permohonan Informasi →
Ajukan
Keberatan Informasi →

Berita Kegiatan BPS

Cabai Merah dan Bawang Merah Penyumbang Inflasi di Sumatera Barat pada Agustus 2025

Dirilis pada 01 September 2025Siaran Pers

Padang, (1/9)-Cabai merah dan bawang merah penyumbang inflasi di Sumatera Barat pada Agustus 2025. Rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat mencatat perkembangan harga di Sumatera Barat secara umum pada bulan Agustus 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen dibanding bulan sebelumnya. Secara tahun kalender (y-to-d), Januari sampai dengan Agustus 2025 terjadi inflasi sebesar 2,59 persen. Secara tahunan (y-on-y), Agustus 2025 dibanding Agustus 2024 terjadi inflasi sebesar 2,89 persen.Kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi pendorong utama terjadinya inflasi secara umum yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,56 persen dengan andil inflasi sebesar 0,51 persen. Beberapa komoditas yang dominan mendorong terjadinya inflasi beserta andilnya pada pada kelompok pengeluaran ini antara lain cabai merah (0,19 persen), bawang merah (0,16 persen), beras (0,05 persen), cabai rawit (0,04 persen), telur ayam ras (0,03 persen), daging ayam ras, buncis, cabai hijau, ikan gembolo/ikan aso-aso dan sigaret kretek mesin (masing-masing 0,02 persen). Di sisi lain beberapa komoditas yang menghambat terjadinya inflasi atau komoditas yang mengalami deflasi pada kelompok ini antara lain adalah jengkol, tomat, santan segar, kelapa, jeruk dan daun seledri.Selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, kelompok perumahan, air, Listrik, dan bahan bakar rumahtangga (0,03 persen), kelompok Kesehatan (0,07 persen), kelompok pendidikan (0,16 persen) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,12 persen).Seluruh kabupaten/kota IHK di Sumatera Barat mengalami inflasi. Inflasi m-to-m tertinggi terjadi di Pasaman Barat sebesar 1,01 persen, diikuti Dharmasraya (0,73 persen), Bukittinggi (0,56 persen) dan Padang (0,35 persen). Inflasi y-to-d tertinggi terjadi di Pasaman Barat sebesar 3,25 persen, diikuti Dharmasraya (3,13 persen), Bukittinggi (2,57 persen) dan Padang sebesar 2,32 persen. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi Pasaman Barat sebesar 3,96 persen, diikuti Dharmasraya (3,42 persen), Bukittinggi (2,75 persen) dan Padang sebesar 2,53.Nilai Tukar Petani Sumatera Barat Capai 132,67NTP Sumatera Barat pada Agustus 2025 sebesar 132,67 mengalami peningkatan sebesar 3,70 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan NTP ini disebabkan peningkatan harga hasil produksi petani meningkat sebesar 4,64 persen lebih tinggi dibandingan peningkatan harga untuk kebutuhan konsumsi maupun biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,91 persen.NTP subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan mengalami peningkatan, hanya NTP subsektor peternakan yang mengalami penurunan.Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Sumatera Barat pada Agustus 2025 sebesar 137,50 mengalami peningkatan sebesar 4,56 persen. Hal ini disebabkan peningkatan harga hasil produksi petani meningkat sebesar 4,64 persen lebih tinggi dibandingan peningkatan penambahan barang modal sebesar 0,08 persen.Perkembangan harga konsumen pada rumahtangga tani yang digambarkan oleh perubahan Indeks Konsumsi Rumahtangga Tani di Sumatera Barat pada Agustus 2025 meningkat sebesar 1,11 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan harga ini dipicu oleh peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,95 persen); kelompok pakaian dan alas kaki (0,02 persen); kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumahtangga (0,12 persen); kelompok kesehatan (0,02 persen); kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,08 persen); kelompok pendidikan (0,95 persen) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,23 persen). Ada beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar lainnya (0,02 persen), kelompok transportasi (0,86 persen), dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,01 persen). Perkembangan Pariwisata Provinsi Sumatera BaratJumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui BIM pada Juli 2025 tercatat sebanyak 7.674 kunjungan, atau mengalami penurunan 10,98 persen jika dibandingkan dengan Juni 2025 yang tercatat sebanyak 8.621 kunjungan. Secara kumulatif sepanjang Januari-Juli 2025, total kunjungan wisman yang datang melalui BIM mencapai 50.826 kunjungan, naik 24,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.Indikator selanjutnya yang dirilis adalah Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK). Pada hotel klasifikasi bintang, TPK Juli 2025 tercatat sebesar 47,64 persen, naik 2,32 poin jika dibandingkan dengan Juni 2025 yang tercatat sebesar 45,32 persen. Sementara itu TPK pada hotel klasifikasi non bintang tercatat sebesar 16,89 persen, turun 1,24 poin jika dibandingkan dengan Juni 2025.Selanjutnya, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan Sumatera Barat pada Juli 2025 tercatat sebesar 1,94 juta perjalanan, atau mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan Juni 2025, yaitu turun 3,34 persen. Secara kumulatif sepanjang Januari-Juli 2025, jumlah perjalan wisnus mencapai 13,97 juta perjalanan, naik 25,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.Perkembangan Transportasi Provinsi Sumatera BaratIndikator selanjutnya yang dirilis BPS adalah perkembangan penumpang angkutan udara melalui BIM. Penumpang penerbangan domestik yang berangkat pada Juli 2025 tercatat sebesar 88,38 ribu orang, atau naik 3,45 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2025 yang tercatat sebesar 85,44 ribu orang. Untuk penumpang yang datang pada Juli 2025 tercatat sebesar 83,02 ribu orang, atau naik 1,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya.Sejalan dengan hal tersebut, pada penerbangan internasional, jumlah penumpang yang berangkat pada Juli 2025 tercatat sebesar 22,87 ribu orang, atau naik 21,70 persen dibandingkan Juni 2025. Sedangkan untuk penumpang yang datang sebesar 22,47 ribu orang, atau naik 10,31 persen dibandingkan Juni 2025.Untuk angkutan laut dalam negeri, jumlah barang yang dimuat tercatat sebesar 233,15 ribu ton, atau turun 2,44 persen dibanding Juni 2025. Sementara itu barang yang dibongkar, pada Juli 2025 tercatat mengalami kenaikan sebesar 15,45 persen jika dibandingkan bulan lalu, dari 237,85 ribu ton pada Juni 2025 menjadi 274,59 ribu ton pada Juli 2025.Selanjutnya, keberangkatan penumpang kereta api pada Juli 2025 tercatat sebanyak 176,87 ribu orang, atau turun 1,17 persen dibandingkan Juni 2025. Begitu juga untuk barang yang diangkut dengan moda kereta api juga tercatat mengalami penurunan 18,81 persen.Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Sumatera BaratNilai ekspor Sumatera Barat sepanjang Januari-Juli 2025 mencapai US$1.593,43 juta. mengalami peningkatan 36,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$1.163,45 juta. Peningkatan ini terutama didorong oleh sektor industri pengolahan, yang mencatat mengalami peningkatan 38,77 persen. Sepanjang Januari-Juli 2025, lima negara yang menjadi tujuan utama ekspor Sumatera Barat adalah India (US$516,64 juta), Pakistan (US$358,14 juta), Bangladesh (US$149,68 juta), Mesir (US$113,70 juta) dan Myanmar (US$111,62 juta).Tiga komoditas utama ekspor Sumatera Barat pada Januari-Juli 2025 adalah Golongan Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS 15), Karet dan Barang dari Karet (HS 40) dan Berbagai Produk Kimia (HS 38) yang memberikan share masing-masing sebesar 83,41 persen, 3,26 persen dan 3,18 persen. Ekspor tiga golongan barang ini jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan baik secara nilai maupun volume.Selanjutnya, nilai impor Sumatera Barat pada Januari-Juli 2025 mencapai US$290,62 juta. mengalami peningkatan 2,98 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai impor ini disumbang oleh impor bahan baku/penolong. Impor bahan baku/penolong ini secara kumulatif mengalami peningkatan 14,24 persen. Sepanjang Januari-Juli 2025, lima negara yang merupakan negara asal impor Sumatera Barat adalah Singapura (US$117,16 juta), Malaysia (US$89,46 juta), Brasil (US$32,01 juta), Kanada (US$20,80 juta) dan Tiongkok (US$8,83 juta).Tiga komoditas utama impor Sumatera Barat pada Januari-Juli 2025 adalah Golongan Bahan Bakar Mineral (HS 27), Ampas/Sisa Industri Makanan (HS 23), serta Pupuk (HS 31) yang memberikan share masing-masing sebesar 70,24 persen, 15,36 persen dan 7,07 persen. Impor tiga golongan barang ini jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan baik secara nilai maupun volume.Neraca perdagangan Sumatera Barat pada periode Januari-Juli 2025 mencapai US$1.302,80 juta, atau lebih tinggi dari periode yang sama pada 2024 yang tercatat sebesar US$881,23 juta.Narahubung MediaAnggie Suratman Tim Humas BPS Provinsi Sumatera Barat082284546847bps1300@bps.go.id 

Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi

BPS Provinsi Sumatera Barat

Gedung 1 Lantai 1
Jl. Khatib Sulaiman No.48 Padang, Sumatera Barat 25135,
Telp (0751) 442158, 442160,
Mailbox :  sumbar@bps.go.id, pst1300@bps.go.id, atau ppid1300@bps.go.id

Ikuti Kami
di Media Sosial