Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.
AjukanDirilis pada 01 September 2025 • Siaran Pers
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau Memberikan Andil Terbesar Inflasi Bengkulu di Agustus 2025BPS Provinsi Bengkulu mencatat pada bulan Agustus 2025 inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,15. Inflasi y-on-y Kabupaten Muko Muko sebesar 1,83 persen dengan IHK sebesar 106,81 dan inflasi y-on-y Kota Bengkulu sebesar 1,11 persen dengan IHK sebesar 107,26. Inflasi y-on-y di Provinsi Bengkulu terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,67 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,27 persen; kelompok transportasi sebesar 0,11 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,24 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,21 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen dan kelompok pendidikan sebesar 8,90 persen.Lima komoditas utama penyumbang inflasi bulan Agustus 2025 secara y-on-y adalah bawang merah sebesar 0,39 persen, emas perhiasan sebesar 0,25 persen, sigaret kretek mesin (SKM) dan santan segar dengan andil masing-masing sebesar 0,16 persen, serta beras sebesar 0,11 persen. Sedangkan, lima komoditas utama penyumbang deflasi adalah Sekolah Menengah Atas sebesar -0,56 persen, bensin sebesar -0,10 persen, angkutan udara sebesar -0,09 persen, cabai merah sebesar -0,07 persen, dan jeruk sebesar -0,04 persen.Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) pada bulan Agustus 2025 Provinsi Bengkulu sebesar 0,10 persen sedangkan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Agustus 2025 sebesar 1,12 persen. Penyumbang Inflasi m-to-m terbesar di Provinsi Bengkulu Agustus 2025 adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,20 persen serta kelompok Perlengkapan, Peralatan.Sementara kelompok penyumbang deflasi adalah kelompok Transportasi dengan andil sebesar 0,14 persen. Andil komoditas pendorong inflasi m-to-m Agustus 2025 adalah Cabai Merah dengan andil 0,18 persen, Bawang Merah 0,07 persen, Ikan Dencis dan Beras masing-masing 0,04 persen, serta Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,03 persen. Sementara, komoditas yang memberikan andil deflasi adalah Angkutan Udara 0,11 persen, Daging Ayam Ras 0,10 persen, Ayam Hidup 0,04 persen, serta Tomat dan Bensin masing-masing 0,03 persen.Peningkatan Ekspor di Bulan Agustus 2025Bengkulu, (1/9)- Kinerja positif neraca perdagangan Provinsi Bengkulu kembali berlanjut. Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Provinsi Bengkulu mengalami surplus US$57,77 juta sepanjang periode Januari hingga Juli 2025, namun turun US$49,78 juta atau 46,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Provinsi Bengkulu telah mencatatkan surplus sejak tahun 2018. Secara rinci,nilai ekspor sepanjang Januari-Juli 2025 tercatat US$57,77 juta dan belum ada impor ke Provinsi Bengkulu sejak desember 2024. Surplus sepanjang Januari–Juli 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$57,77 Juta, sementara tidak ada komoditas migas di Provinsi Bengkulu, sumber Berita Resmi Statistik No. 52/09/17/Th. XXVII, 1 September 2025. Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2025 mencapai US$3,93 juta. Nilai ekspor ini naik sebesar 39,59 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2025 yang tercatat sebesar US$2,81 juta, dan turun sebesar 71,84 persen apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2024 yang tercatat mencapai US$13,94 juta.Secara kumulatif, Komoditas Ekspor Provinsi Bengkulu Januari–Juli 2025 yang mengalami penurunan terbesar adalah komoditas pada golongan olahan dari tepung dengan nilai ekspor sebesar US$0,01 ribu atau mengalami penurunan 93,23 persen dibandingkan Januari-Juli 2024. Sementara komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah komoditas pada golongan binatang hidup dengan nilai ekspor sebesar US$1,22 juta atau mengalami peningkatan sebesar 21.715,48 persen dibandingkan Januari-Juli 2024. Kinerja positif produk unggulan masih berlanjut sepanjang Januari-Juli 2025. Ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat 5.019,72 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor Serangga dibandingkan tahun sebelumnya. Namun tidak semua produk Ekspor mengalami peningkatan, produk di kelompok pertambangan dan lainnya turun sebesar 49,83 persen yang disumbang oleh menurunnya ekspor batubara. Produk industri pengolahan menurun sebesar 16,24 persen dibanding Januari–Juli 2024 yang disumbang oleh menurunnya ekspor hasil olahan dari tepung, sumber Berita Resmi Statistik No. 52/09/17/Th. XXVII, 1 September 2025.Tiga besar negara tujuan ekspor Provinsi Bengkulu Januari-Juli 2025 adalah India, Philipina, dan Thailand. Share ketiga negara ini sejumlah 51,42 persen dari total ekspor non migas Provinsi Bengkulu pada Januari-Juli 2025. India tetap menjadi pasar ekspor utama komoditas non migas Provinsi Bengkulu dengan nilai mencapai US$10,42 juta (18,04 persen), disusul Philipina sebesar US$9,69 juta (16,77 persen) dan Thailand sebesar US$9,60 juta (16,61 persen). Komoditas utama yang diekspor ke India pada periode Januari–Juli 2025 adalah batubara dan paket pos.Surplus perdagangan nonmigas sepanjang Januari-Juli 2025 tahun ini sebagian besar ditopang oleh empat komoditas utama. Secara kumulatif ekspor batubara turun sebesar 49,92 persen, di mana nilai ekspor batubara pada Januari-Juli 2024 sebesar US$100,18 juta menjadi US$50,17 juta di tahun 2025. Komoditas karet juga turun sebesar 13,24 persen dengan nilai ekspor kumulatif tahun 2024 sebesar US$6,79 juta menjadi sebesar US$5,89 juta di tahun 2025, dan komoditas lintah dengan nilai ekspor kumulatif di Januari-Juli 2024 sebesar US$20,91 ribu menjadi US$18,72 ribu di tahun 2025, turun hingga 10,46 persen. Sementara komoditas lainnya, pada Januari-Juli 2025 naik sebesar 200,13 persen dengan nilai ekspor kumulatif di Januari-Juli 2024 sebesar US$0,56 juta menjadi US$ 1,69 juta di tahun 2025.Untuk bulan Juli 2025, nilai ekspor mencapai US$3,93 juta, turun 71,84 persen dibanding Juli 2024. Sementara, tidak ada nilai impor ke Provinsi Bengkulu di bulan Juli 2025 dan Juli 2024.Nilai Tukar Petani naikBPS Provinsi Bengkulu mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2025 mencapai 201,80, atau naik 3,89 persen dibanding Juli 2025 sebesar 194,25. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 4,74 persen menjadi 259,72. Sementara, indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,82 persen menjadi 128,70 pada Agustus 2025. Dari lima subkelompok terdapat dua subkelompok yang mengalami peningkatan NTP yaitu Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 4,70 persen dan Tanaman Pangan sebesar 0,78 persen. Sementara, subkelompok yang mengalami penurunan adalah Hortikultura sebesar 5,70 persen, Peternakan sebesar 0,81 persen, dan Perikanan sebesar 1,45 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bengkulu Agustus 2025 sebesar 202,39 atau naik 4,36 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.Kunjungan wisatawan nusantara meningkatAngka kunjungan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan Provinsi Bengkulu pada Juli 2025 tercatat sebesar 683.082 perjalanan, atau naik 2,12 persen dari Juni 2025. Dari angka jumlah perjalanan tersebut, 75,40 persen atau 515.069 perjalanan diantaranya merupakan perjalanan yang berasal dari dalam provinsi (intra). Sedangkan jumlah perjalanan yang berasal dari luar provinsi (inter) mencapai 168.013 perjalanan (24,60 persen). Secara kumulatif, sepanjang Januari sampai Juli 2025, jumlah perjalanan wisnus tujuan Provinsi Bengkulu mencapai 4,33 juta perjalanan, atau meningkat 85,22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan kabupaten/kota tujuan, jumlah perjalanan wisatawan nusantara(wisnus) tertinggi pada Juli 2025 menuju Kota Bengkulu dengan jumlah perjalanan sebanyak 299.420 perjalanan. Sementara itu, kabupaten/kota dengan tujuan perjalanan terendah pada Juli 2025 adalah Kabupaten Lebong dengan jumlah perjalanan sebanyak 18.877 perjalanan.Berdasarkan kabupaten/kota asal, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tertinggi pada Juli 2025 berasal dari Kota Bengkulu dengan jumlah perjalanan sebesar 163.494 perjalanan. Sementara itu, kabupaten/kota asal dengan perjalanan terendah pada Juli 2025 berasal dari Kabupaten Lebong dengan jumlah perjalanan sebesar 25.884 perjalanan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Provinsi Bengkulu pada Juli 2025 tercatat 50,24 persen, naik sebesar 0,65 poin dibandingkan Juli 2024 yang tercatat sebesar 49,59 persen. Bila dibandingkan Juni 2025, TPK hotel klasifikasi bintang mengalami kenaikan sebesar 4,80 poin. Sementara, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi non bintang di Provinsi Bengkulu pada Juli 2025 tercatat 18,16 persen, turun sebesar 3,21 poin dibandingkan Juli 2024 yang tercatat sebesar 21,37 persen. Bila dibandingkan Juni 2025, TPK hotel klasifikasi non bintang mengalami kenaikan sebesar 0,11 poin.Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT) pada hotel klasifikasi bintang di Provinsi Bengkulu Juli 2025 selama 1,27 malam, mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin jika dibandingkan RLMT hotel klasifikasi bintang Juli 2024 yang tercatat selama 1,22 malam. Jika dibandingkan dengan Juni 2025, RLMT hotel klasifikasi bintang mengalami kenaikan sebesar 0,06 poin. Sementara, Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT) pada hotel klasifikasi non bintang di Provinsi Bengkulu Juli 2025 selama 1,15 malam, tidak mengalami perubahan jika dibandingkan RLMT hotel klasifikasi non bintang Juli 2024 yang tercatat selama 1,15 malam. Jika dibandingkan dengan Juni 2025, RLMT hotel klasifikasi non bintang mengalami kenaikan sebesar 0,04 poin.Jumlah penumpang di sejumlah moda transportasi meningkat BPS Provinsi Bengkulu mencatat, pada Juli 2025 jumlah penumpang angkutan udara yang melalui Bandara Fatmawati Soekarno mencapai 53,36 ribu orang, naik 7,18 persen dibandingkan Juni 2025. Sementara, jumlah barang yang diangkut melalui Bandara Fatmawati Soekarno sebesar 110,87 ton, turun 0,92 persen dibandingkan Juni 2025. Peningkatan keberangkatan penumpang juga terjadi pada moda angkutan laut domestik. Jumlah penumpang angkutan laut melalui Pelabuhan Pulau Baai pada Juli 2025 sejumlah 1.269 orang, atau naik 16,64 persen dibandingkan Juni 2025. Sementara, jumlah barang melalui angkutan laut di Pelabuhan Pulai Baai pada Juli 2025 sejumlah 189,25 ribu ton, atau naik 270.257,14 persen dibandingkan Juni 2025.Narahubung MediaWahyu SetiadiKetua Tim Metodologi dan Analisis StatistikBPS Provinsi Bengkulu bps1700@bps.go.id