Portal PPID
Badan Pusat Statistik
Kota Kediri
Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008. Website PPID BPS menyediakan Informasi Publik Berkala, Setiap Saat, Serta-merta, dan Informasi lainnya.
Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.
AjukanDirilis pada 01 September 2025 • Statistik Lain
Kediri, (1/9) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Emil Wahyudiono, menyampaikan beberapa catatan peristiwa terkait yang mempengaruhi perkembangan indeks harga konsumen (IHK) selama Agustus 2025. Pertamina kembali melakukan penyesuaian tarif bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Pertamax dan Pertamax Turbo kembali mengalami penurunan, masing-masing sebesar 2,40% dan 2,22% sepanjang Agustus 2025. Sebaliknya, Dexlite dan Pertamina Dex mengalami kenaikan harga, masing-masing sebesar 3,98% dan 3,66%. Komoditas beras mengalami kenaikan akibat berkurangnya pasokan di pasar dari produsen penggilingan dan beberapa kualitas beras tidak di temukan di pasaran selama Agustus 2025. Daging ayam ras juga mengalami kenaikan harga karena kenaikan permintaan terkait momen perayaan HUT kemerdekaan RI.Selain itu, tarif pendidikan pada tingkat dasar dan menengah juga mengalami kenaikan terkait tahun ajaran baru sejak Juli 2025. Untuk komoditas tarif kereta api pada Agustus 2025 kembali ke tarif semula sejak diberlakukannya kebijakan tarif diskon selama Juni sampai dengan Juli 2025. Emas perhiasan secara global juga masih mengalami kenaikan secara bertahap pada Agustus 2025. Sebaliknya, komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan tomat, mengalami penurunan harga yang signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh hasil panen yang cukup baik di beberapa daerah produsen yang menyediakan stok di Kota Kediri, serta distribusi komoditas yang baik. Bawang putih juga mengalami penurunan sebagai akibat dari pengaruh intervensi kebijakan impor pemerintah.BPS Kota Kediri mencatat terjadinya deflasi secara month-to-month (m-to-m) pada bulan Agustus 2025 sebesar 0,19%. IHK pada Juli 2025 sebesar 107,80 turun menjadi 107,60. Deflasi Agustus 2025 tercatat lebih dalam dibandingkan dengan deflasi Agustus 2024, yaitu sebesar 0,17%. Inflasi secara kalender atau year-to-date (y-to-d) pada Agustus sebesar 1,25%, dan inflasi secara year-on-year (y-on-y) sebesar 2,01%.Deflasi m-to-m terjadi akibat penurunan IHK pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi terdalam adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil deflasi sebesar 0,28% dengan penurunan sebesar 1,04%. Komoditas yang memberikan andil deflasi terdalam pada kelompok ini adalah cabai rawit, yang mengalami penurunan sebesar 38,37% dengan andil deflasi sebesar 0,16%. Sementara itu, kelompok yang menghambat deflasi Kota Kediri pada Agustus 2025 antara lain kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,05%, serta kelompok Pendidikan dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil masing-masing sebesar 0,02%.Secara y-on-y, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil infasi y-on-y tertinggi sebesar 0,66% dengan kenaikan sebesar 2,39%. Komoditas yang memberikan andil inflasi y-on-y tertinggi pada kelompok ini adalah bawang merah, yang mengalami kenaikan sebesar 133,19% dengan andil sebesar 0,26%. Kelompok pengeluaran lain yang memberikan andil inflasi y-on-y tertinggi berikutnya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil sebesar 0,56% dengan kenaikan sebesar 8,24% jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi pada kelompok ini adalah emas perhiasan, yang mengalami kenaikan sebesar 39,57% dengan andil sebesar 0,49%.Provinsi Jawa Timur juga mengalami deflasi secara m-to-m pada Agustus 2025, yaitu sebesar 0,10%. IHK pada Juli 2025 sebesar 108,76 mengalami penurunan pada Agustus 2025 sebesar 108,65. Dari 11 kabupaten/kota yang merilis angka inflasi di Jawa Timur, seluruhnya mengalami deflasi m-to-m pada Agustus 2025. Deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Bojonegoro dengan deflasi sebesar 0,23%, sedangkan deflasi m-to-m terkecil terjadi di Jember yaitu sebesar 0,04%. Secara y-on-y, inflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi, yaitu sebesar 2,87%. Sementara itu, inflasi y-on-y terendah terjadi di Kabupaten Gresik, yaitu sebesar 1,80%.Baca berita selengkapnya di Berita Resmi Statistik Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Kediri Agustus 2025. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Juli 2025 Mengalami PeningkatanPada Juli 2025 tercatat TPK hotel di Kota Kediri sebesar 39,33%, angka ini lebih tinggi 2,92 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya. Jika dilihat dari klasifikasi hotel, TPK hotel bintang Juli 2025 sebesar 62,83% sedangkan TPK hotel non bintang sebesar 23,43% di periode yang sama. Baik hotel bintang maupun non bintang menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan Juni 2025 akibat momen Idul Adha, libur tahun ajaran baru, serta hari ulang tahun Pemerintah Kota Kediri yang mengadakan berbagai kegiatan/acara/festival seperti Muskomwil IV APEKSI 2025, Color Run Festival 2025, Tuan Rumah Taekwondo Piala Kemenpora, Karya Kreatif Mataraman, dsb.Selain TPK, indikator pariwisata selanjutnya adalah Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) yaitu rata-rata lamanya tamu menginap di suatu akomodasi/hotel. Secara gabungan (RLMT asing dan RLMT domestik) pada Juli 2025 tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. RLMT asing pada Juli 2025 selama 9,14 hari sedangkan RLMT domestik 1,27 hari.Baca berita selengkapnya di Berita Resmi Statistik Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bulan Juli 2025.