Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.
AjukanDirilis pada 01 September 2025 • Siaran Pers
Indikator Makro Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (Inflasi, Nilai Tukar Petani, Pariwisata, Transportasi, Ekspor Impor) Mataram, (1/9)-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat hari ini merilis data terbaru mencakup lima indikator utama: Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), Pariwisata, Transportasi dan Ekspor Impor. Kelima indikator tersebut memberi gambaran penting mengenai arah perkembangan ekonomi Nusa Tenggara Barat.Perkembangan Inflasi Provinsi NTB Agustus 2025Pada Agustus 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,48.Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,86 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,92 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,62 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,86 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,57 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,49 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,77 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,5 persen.Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Agustus 2025 sebesar 0,41 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) di bulan Agustus 2025 sebesar 1,35 persen.Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi NTB Agustus 2025Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.NTP Agustus 2025 sebesar 127,39 atau naik 2,03 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 2,26 persen, lebih t inggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,23 persen.NTP bernilai di atas 100 untuk 4 (empat) subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 121,49; Subsektor Hortikultura sebesar 217,43; Subsektor Peternakan sebesar 111,22 dan Subsektor Perikanan sebesar 108,40. Sementara NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat bernilai sebesar 99,99.Pada Agustus 2025 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi NTB sebesar 0,07 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau; kelompok Pakaian dan Alas Kaki; kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga; kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga; kelompok Kesehatan; kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran; serta kelompok Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya.Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi NTB Agustus 2025 sebesar 130,42 atau naik 1,84 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.Perkembangan Pariwisata Provinsi NTB Juli 2025Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 49,92 persen, mengalami peningkatan sebesar 8,82 poin dibandingkan TPK bulan Juni 2025 yang sebesar 41,10 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Hotel Bintang bulan Juli 2024 yang sebesar 48,65 persen, maka TPK Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,27 poin.TPK Hotel Non Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 37,88 persen, naik sebesar 4,44 poin dibandingkan dengan TPK bulan Juni 2025 yang sebesar 33,43 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Hotel Non Bintang bulan Juli 2024 yang sebesar 33,96 persen, maka TPK Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 3,92 poin.Rata-rata lama menginap (RLM) tamu di Hotel Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 1,91 hari, mengalami kenaikan sebesar 0,03 hari dibandingkan dengan RLM bulan Juni 2025 yang sebesar 1,88 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Juli 2024 yang sebesar 1,99 hari, maka RLM di Hotel Bintang bulan Juli 2025 mengalami penurunan sebesar 0,08 hari.Rata-rata lama menginap (RLM) tamu di Hotel Non Bintang pada bulan Juli 2025 adalah selama 1,66 hari, mengalami kenaikan sebesar 0,10 hari dibandingkan dengan RLM bulan Juni 2025 yang sebesar 1,56 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Juli 2024 yang sebesar 1,69 hari, maka RLM di Hotel non Bintang bulan Juli 2025 mengalami penurunan sebesar 0,03 hari.Jumlah tamu yang menginap di Hotel Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebanyak 136.725 orang, yang terdiri dari 78.375 orang tamu dalam negeri (57,32 persen) dan 58.350 orang tamu luar negeri (42,68 persen).Jumlah tamu yang menginap di Hotel Non Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebanyak 151.811 orang, yang terdiri dari 63.579 orang tamu dalam negeri (41,88 persen) dan 88.232 orang tamu luar negeri (58,12 persen).Jumlah wisman yang melalui BIZAM pada Bulan Juli 2025 sebanyak 10.512 orang, mengalami kenaikan sebesar 35,05 persen jika dibandingkan Bulan Juni 2025 dengan wisman sebanyak 7.784 orang.Jumlah wisnus pada Bulan Juli 2025 sebanyak 1.216.472 orang, mengalami penurunan sebesar 6,05 persen jika dibandingkan Bulan Juni 2025 dengan wisnus sebanyak 1.294.792 orang.Perkembangan Transportasi Provinsi NTB Juli 2025Pada Bulan Juli 2025 penumpang yang datang dan berangkat melalui pelabuhan laut di Provinsi NTB 115,56 ribu orang dan 113,70 ribu orang. Barang yang dibongkar dan dimuat pelabuhan laut di Provinsi NTB sebesar 261,44 ribu ton dan 253,93 ribu ton.Jumlah penumpang yang datang melalui angkutan laut pada Bulan Juli 2025 naik sebesar 11,09 persen dibandingkan Bulan Juni 2025. Demikian juga jumlah penumpang berangkat naik sebesar 6,70 persen.Jumlah barang yang dibongkar melalui pelabuhan laut pada Bulan Juli 2025 naik sebesar 10,89 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah barang yang dimuat naik sebesar 2,22 persen dibanding Bulan Juni 2025.Jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan domestik pada Bulan Juli 2025 sebanyak 114.048 orang, naik sebesar 18,73 persen dibanding Bulan Juni 2025. Terdapat penumpang datang melalui penerbangan internasional pada Bulan Juli 2025 sebanyak 15.667 orang, naik sebesar 0,85 persen jika dibandingkan Bulan Juni 2025.Jumlah penumpang yang berangkat pada Bulan Juli 2025 melalui penerbangan domestik 109.033 orang, naik sebesar 17,18 persen dibandingkan Bulan Juni 2025. Terdapat penumpang berangkat melalui penerbangan internasional pada Bulan Juli 2025 sebanyak 14.609 orang, naik sebesar 30,23 persen dibandingkan Bulan Juni 2025.Perkembangan Ekspor Impor Provinsi NTB Juli 2025Nilai ekspor pada Bulan Januari–Juli 2025 mencapai US$324,02 juta atau turun 80,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Nilai ekspor Bulan Juli 2025 mencapai US$119,57 juta atau turun 42,76 persen dibanding ekspor Bulan Juli 2024.Kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Juli 2025 adalah Tembaga sebesar US$ 108.944.228 (91,12 persen), Perhiasan / Permata sebesar US$ 7.522.222 (6,29 persen), Ikan dan Udang sebesar US$ 2.102.165 (1,76 persen), Daging dan Ikan Olahan sebesar US$ 621.244 (0,52 persen), Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 249.270 (0,21 persen).Ekspor Bulan Juli 2025 yang terbesar ditujukan ke Tiongkok (56,86 persen), Vietnam (11,43 persen), Thailand (10,69 persen), Taiwan (6,35 persen), Korea Selatan (6,24 persen) dan Lainnya (8,43 persen).Nilai impor pada Bulan Januari-Juli 2025 mencapai US$171,15 juta atau turun 75,68 persen dibanding periode yag sama tahun 2024. Nilai impor Bulan Juli 2025 mencapai US$ 20,98 juta atau turun 57,42 persen dibanding impor Bulan Juli 2024.Kelompok komoditas impor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Juli 2025 adalah Karet dan Barang dari Karet sebesar US$ 10.064.915 (47,98 persen),Mesin-mesin / Pesawat Mekanik sebesar US$ 9.687.619 (46,19 persen), Mesin / Peralatan Listik sebesar US$ 382.552 (1,82 persen), Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 271.253 (1,29 persen),Benda-benda dari Besi dan Baja sebesar US$ 231.485 (1,10 persen).Impor Bulan Juli 2025 yang terbesar berasal dari Jepang (39,02 persen), Tiongkok (33,74 persen), Australia (20,05 persen), Amerika Serikat (1,82 persen), Singapura (1,40 persen) dan Lainnya (3,96 persen).Catatan Peristiwa / InsightDeflasi pada bulan Agustus 2025 utamanya dipicu oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan, khususnya komoditas hortikultura dan hasil laut seperti tomat, cabai rawit, ikan layang, cumi-cumi, dan udang basah.Penurunan harga tersebut terjadi akibat melimpahnya produksi di tingkat petani khususnya tomat dan cabai rawit serta produksi dari para nelayan (ikan layang dan cumi-cumi). Selain itu, deflasi juga didorong oleh kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak nonsubsidi, terutama Pertamax dan Pertamax Turbo.Namun beberapa komoditas masih mengalami kenaikan harga seperti ikan teri, bawang merah, dan daging ayam ras. Kenaikan harga ikan teri terjadi karena hasil tangkapan ikan teri tergantung pada musim, di mana puncak musim teri terjadi pada Januari–Maret dan Oktober–Desember.Kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh berakhirnya masa panen dan stok bawang merah lokal yang ada dikirim keluar NTB.Selain komoditas makanan, beberapa komoditas non-makanan juga mengalami kenaikan harga, seperti biaya pendidikan tinggi dan menengah seiring dimulainya tahun ajaran baru. Pada kelompok transportasi, kenaikan harga terjadi akibat berakhirnya program diskon tarif angkutan laut.Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi NTB mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen pada Bulan Agustus 2025 (m to m). Peningkatan NTP ini disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas penyumbang Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) seperti bawang merah, gabah, jagung, ayam ras pedaging, dan sapi potong.Kenaikan harga bawang merah dikarenakan sudah melewati masa panen raya terutama di Pulau Sumbawa sebagai sentra produsen bawang merah yang menyebabkan pasokan menipis dan harga mengalami peningkatan. Sementara kenaikan harga pada kelompok tanaman pangan, khususnya gabah dan jagung dikarenakan adanya kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan jagung yang ditetapkan oleh pemerintah (Bapanas) dan pada bulan Agustus 2025 sebagian besar wilayah NTB telah melewati musim panen padi dan jagung, sehingga pasokan gabah dan jagung relatif menurun dan mendorong kenaikan harga.Harga ayam ras pedaging mengalami kenaikan karena harga pakan ternak mengalami kenaikan. Sementara, kenaikan harga sapi potong disebabkan karena meningkatnya permintaan.Di sisi lain, komoditas bawang merah juga menjadi penyumbang utama terhadap kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Disamping itu, penurunan ketersediaan gabah juga berdampak langsung terhadap harga beras, baik di tingkat penggilingan maupun di tingkat konsumen. Faktor lain yang turut mendorong peningkatan Ib adalah kenaikan harga ikan tongkol, rokok kretek, dan rokok putih karena kenaikan harga ditingkat distributor.Peningkatan Tingkat Hunian Kamar (TPK) dan Jumlah Tamu menginap didorong oleh 2 hal yaitu: (1) Kunjungan tamu domestik meningkat sebesar 19,99 persen (m to m) disebabkan adanya event FORNAS pada tanggal 26 Juli - 1 Agustus 2025. (2) Kunjungan tamu asing meningkat sebesar 13,59 persen (m to m) disebabkan masuknya periode peak season pada Juli-September 2025.Peningkatan wisatawan mancanegara yang datang melalui BIZAM sebesar 35,05 persen (m to m) didorong oleh meningkatnya penerbangan langsung dari Malaysia dan Singapura. Penerbangan dari Malaysia naik dari 58 penerbangan (Juni 2025) menjadi 84 penerbangan (Juli 2025) dan penerbangan dari Singapura naik dari 17 penerbangan (Juni 2025) menjadi 19 penerbangan (Juli 2025).Penurunan wisatawan nusantara (wisnus) di Provinsi NTB sebesar 6,04 persen (m to m) didorong oleh berakhirnya libur anak sekolah. Penurunan kunjungan wisnus intra (antar kabupaten/kota) di Provinsi NTB sebesar 7,23 persen (m to m) tertahan oleh peningkatan kunjungan wisnus ekstra (dari provinsi lain) sebesar 9,29 persen (m to m) karena adanya event FORNAS yang melibatkan pegiat olahraga dari seluruh provinsi di Indonesia.Peningkatan Penumpang domestik angkutan laut dan udara bulan Juli 2025 secara m-to-m didorong oleh event berskala nasional yang diselenggarakan di NTB diantaranya kegiatan Fornas. Di sisi lain, peningkatan penumpang internasional sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penerbangan atau pesawat yang berangkat dan datang serta masuknya periode peak season. Sementara itu, barang dimuat melalui angkutan laut secara y on y meningkat 282,71% didorong oleh peningkatan pengiriman jagung, asam sulfat dan garam. Hal ini seiring dengan peningkatan ekspor tembaga hasil pengolahan smelter dan ekspor kelompok garam, belerang dan kapur.Nilai ekspor kumulatif NTB hingga Juli 2025 turun 80,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya ekspor kelompok komoditas tambang (konsentrat) sepanjang tahun 2025. Namun demikian, ekspor kelompok komoditas non tambang bulan Juli 2025 meningkat disebabkan adanya ekspor komoditas tembaga (katoda hasil industri smelter).Nilai impor kumulatif NTB hingga Juli 2025 mengalami penurunan sebesar 75,68 persen. Hal ini disebabkan karena impor barang modal mengalami penurunan serta bahan baku penolong juga mengalami penurunan.Semua file BRS bisa diunduh di laman: https://ntb.bps.go.id/pressrelease.htmlTerima KasihHumas BPS Prov. NTB