Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.
Ajukan
Dirilis pada 01 September 2025 • Siaran Pers
Pontianak, (1/9)- Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat pada bulan Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,26 persen (m-to-m). Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,22 pada Juli 2025 menjadi 107,94 pada Agustus 2025. Angka ini tidak jauh berbeda dibandingkan Agustus 2024, di mana juga terjadi deflasi sebesar 0,25 persen. Secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 2,13 persen, dan secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 1,05 persen.Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,46 persen, dengan andil deflasi sebesar 0,18 persen. Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga pada Agustus 2025 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen dan memberikan andil inflasi 0,01 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,10 persen dan memiliki andil inflasi 0,01 persen.Pendorong utama deflasi Agustus 2025 (m-to-m) ada pada kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama komoditas daging ayam ras, cabai rawit, tomat, udang basah, dan daging babi. Selain itu, kelompok transportasi juga menjadi salah satu pendorong deflasi Agustus 2025 yaitu pada komoditas angkutan udara.Menurut wilayah kota IHK di Kalimantan Barat, secara bulanan tercatat dua kabupaten/kota mengalami deflasi dan tiga kabupaten/kota lainnya mengalami inflasi. Deflasi terdalam terjadi di Kota Pontianak, yaitu sebesar 0,39 persen, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kayong Utara, yaitu sebesar 0,15 persen.Nilai Tukar Petani naik tipisBPS Provinsi Kalimantan Barat turut mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2025 yang mencapai 167,85, atau naik tipis 0,02 persen dibanding Juli 2025. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,56 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,54 persen. Komoditas utama penyumbang kenaikan It adalah kelapa sawit, gabah, karet, dan lada/merica. Sementara itu, komoditas utama penyumbang kenaikan Ib adalah bawang merah, kacang panjang, ketimun, dan beras. Menurut subsektor, peningkatan NTP didorong oleh peningkatan pada subsektor tanaman pangan yang naik 0,39 persen dan subsektor perkebunan rakyat yang naik 0,19 persen.Neraca perdagangan mengalami surplusBadan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat neraca perdagangan barang Kalimantan Barat Juli 2025 mengalami surplus US$96,35. Sepanjang periode Januari hingga Juli 2025 ekspor tercatat sebesar US$910,32 juta, atau naik US$216,63 juta dibanding periode yang sama tahun lalu. Kalimantan Barat telah mencatatkan surplus selama 107 bulan berturut-turut sejak Oktober 2016. Secara rinci, nilai ekspor sepanjang Januari-Juli 2025 tercatat US$1,15 miliar, lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai US$241,51 juta.Meskipun terjadi surplus neraca perdagangan Januari-Juli 2025 tetapi tren ekspor bulanan Januari hingga Juli 2025 terjadi penurunan. Nilai ekspor Juli 2025 tercatat sebesar US$139,96 juta turun 21,07 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Penurunan ini terutama didorong oleh sektor industri pengolahan, yang mencatat nilai ekspor sebesar US$129,80 juta, atau turun 21,52 persen.Tiga besar negara tujuan ekspor Kalimantan Barat pada Juli 2025 adalah India, Qatar, dan Malaysia. Share ketiga negara ini sekitar 47,00 persen dari total ekspor Kalimantan Barat. India menjadi pasar ekspor utama komoditas Kalimantan Barat pada Juli 2025, dengan nilai ekspor mencapai US$31,62 juta (22,59 persen), disusul Qatar sebesar US$14,15 juta (14,15 persen), dan Malaysia sebesar US$10,26 juta (10,26 persen). Ekspor ke India didominasi oleh komoditas alumina.Dari sisi impor, nilai impor Kalimantan Barat pada Juli 2025 mencapai US$43,61 juta atau naik 27,66 persen dibanding Juni 2025. Dilihat dari sisi penggunaan, penyumbang utama impor berasal dari bahan baku penolong sebesar US$22,64 juta dan barang modal sebesar US$20,84 juta. Peningkatan impor Juli 2025 terutama terjadi pada barang modal serta bahan konsumsi. Nilai impor barang modal, sebagai andil utama peningkatan impor, naik sebesar 91,19 persen dibandingkan bulan lalu.Kumulatif kunjungan wisatawan mancanegara meningkatAngka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kalimantan Barat pada Juli 2025 tercatat mencapai 7.466 kunjungan atau naik 5,60 persen dibandingkan Juli 2024 yang sebanyak 7.070 kunjungan (y-on-y). Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Juli 2025, total kunjungan wisman mencapai 60.592 kunjungan, atau meningkat 23,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Sementara itu, kunjungan wisman pada Juli 2025 tercatat mengalami penurunan 34,14 persen jika dibandingkan Juni 2025 (m-to-m).Terdapat empat pintu masuk utama kunjungan wisman ke Kalimantan Barat yaitu Entikong, Aruk, Nanga Badau, dan Jagoi Babang. Wisman yang berkunjung ke Kalimantan Barat pada Juli 2025 paling banyak dilakukan oleh wisatawan berkebangsaan Malaysia (64,04 persen), Taiwan (1,32 persen), dan Tiongkok (1,08 persen).Indikator pariwisata selanjutnya yang dirilis oleh BPS Provinsi Kalimantan Barat adalah jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus), di mana pada Juli 2025 tercatat mencapai 1,19 juta perjalanan, atau naik 97,56 persen dari Juli 2024. Secara kumulatif, sepanjang Januari sampai Juli 2025, jumlah perjalanan wisnus mencapai 7,87 juta perjalanan, atau meningkat 58,58 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Daerah tujuan utama wisnus ke Kalimantan Barat pada Juli 2025 adalah Pontianak sebesar 25,68 persen, Kubu Raya sebesar 15,17 persen, dan Singkawang 10,66 persen.Selanjutnya, dirilis pula indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel baik berbintang maupun nonbintang. Pada Juli 2025, TPK hotel bintang tercatat sebesar 51,24 persen, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Meskipun demikian terjadi penurunan 0,83 persen jika dibandingkan Juli 2024. Sementara itu, TPK hotel nonbintang Juli 2025 tercatat sebesar 29,65 persen, naik 1,51 persen jika dibandingkan kondisi periode yang sama 2024.Jumlah keberangkatan penumpang di sejumlah moda transportasi sedikit menurunBPS Provinsi Kalimantan Barat mencatat, pada Juli 2025 jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat mencapai 105.822 orang, turun 0,09 persen dibandingkan Juli 2024 (y-o-y). Penurunan juga terjadi pada penumpang angkutan laut domestik dengan jumlah penumpang berangkat mencapai 8.412 orang, atau turun 19,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y). Sementara itu, angkutan barang melalui laut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Muat barang pada pelabuhan laut di bulan Juli 2025 mencapai 511.259 ton, atau naik 71,77 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.Narahubung MediaJeberta Tefilah ModesBadan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barathumas6100@bps.go.id
Kantor BPS Provinsi Kalimantan Barat Lantai 1
(Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Kalimantan Barat)
Jl. Sutan Syahrir No. 24/42 Pontianak 78116
Telp (0561) 735345, 765741
Faks (0561) 732184
e-mail:bps6100@bps.go.id