Ajukan permohononan Informasi Publik, atau keberatan Informasi Publik dengan mengisi E-Form secara online.
AjukanDirilis pada 26 September 2025 • Siaran Pers
Jeneponto, (26/9) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jeneponto merilis kinerja perekonomian daerah pada triwulan II-2025. Secara umum, capaian pertumbuhan menunjukkan perkembangan yang cukup positif meskipun diwarnai variasi antar sektor. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tercatat mencapai Rp4,01 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp2,32 triliun. Angka ini memberikan gambaran mengenai kapasitas produksi ekonomi di Jeneponto serta daya dorong konsumsi dan investasi yang masih terjaga.Jika dibandingkan dengan triwulan I-2025 (q-to-q), perekonomian Jeneponto tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 23,68 persen. Lonjakan ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam periode tiga bulan terakhir. Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 1,78 persen. Secara kumulatif, hingga triwulan II-2025, pertumbuhan ekonomi Jeneponto terhadap periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 6,44 persen (c-to-c).Pertumbuhan Menurut Lapangan UsahaDari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Jeneponto triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 menunjukkan variasi yang menarik. Sektor sekunder mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,89 persen, diikuti oleh sektor tersier yang tumbuh 3,33 persen. Sebaliknya, sektor primer mengalami sedikit kontraksi, meskipun secara struktur masih menjadi penopang utama perekonomian Jeneponto.Jika dilihat dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), seluruh sektor mengalami pertumbuhan. Sektor primer bahkan melonjak 33,78 persen, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor musiman di bidang pertanian dan perkebunan. Sektor tersier juga menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan 16,20 persen, sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, jasa transportasi, maupun jasa lainnya. Adapun sektor sekunder tumbuh 15,81 persen, yang mengindikasikan adanya peningkatan produksi industri pengolahan dan konstruksi.Secara kumulatif hingga triwulan II-2025, pertumbuhan terbesar berasal dari sektor primer sebesar 9,73 persen. Hal ini menegaskan bahwa perekonomian Jeneponto masih sangat bergantung pada aktivitas pertanian, perikanan, dan sektor berbasis sumber daya alam. Pertumbuhan sektor tersier sebesar 4,15 persen dan sektor sekunder sebesar 3,21 persen menunjukkan bahwa dua sektor ini juga memberikan kontribusi yang stabil terhadap perekonomian daerah.Struktur PDRB Jeneponto masih didominasi oleh sektor primer dengan kontribusi 50,53 persen. Selanjutnya sektor tersier menyumbang 35,74 persen, dan sektor sekunder berkontribusi 13,73 persen. Pola ini relatif konsisten dengan struktur ekonomi Jeneponto pada periode sebelumnya, di mana sektor pertanian dan perikanan tetap menjadi tulang punggung perekonomian.Pertumbuhan Menurut PengeluaranDari sisi pengeluaran, perekonomian Jeneponto pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 (y-on-y) juga tumbuh 1,78 persen. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang meningkat 6,67 persen. Peningkatan ini mengindikasikan adanya penambahan investasi berupa barang modal maupun infrastruktur yang berperan dalam mendorong produktivitas jangka panjang. Komponen Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) juga tumbuh 2,71 persen, menandakan daya beli masyarakat masih relatif terjaga. Sebaliknya, Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi cukup tajam yaitu -9,52 persen, yang dapat disebabkan oleh pola realisasi anggaran pada periode ini.Dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), hampir semua komponen pengeluaran tumbuh positif. Konsumsi Pemerintah (PK-P) tumbuh signifikan sebesar 51,04 persen, mencerminkan adanya akselerasi belanja pemerintah di triwulan ini. Komponen PMTB juga tumbuh cukup tinggi yakni 19,54 persen, sejalan dengan aktivitas pembangunan fisik dan investasi modal. Sementara itu, Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tumbuh moderat sebesar 1,32 persen, yang tetap menunjukkan peran dominan masyarakat dalam mendorong perekonomian lokal.Secara kumulatif hingga triwulan II-2025 (c-to-c), pertumbuhan tertinggi terjadi pada PK-RT sebesar 3,61 persen, yang menegaskan pentingnya konsumsi masyarakat sebagai motor utama ekonomi Jeneponto. Komponen PMTB juga tumbuh 2,04 persen, sementara PK-P masih mengalami kontraksi sebesar -5,62 persen.Struktur PDRB dari sisi pengeluaran masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi terbesar, yaitu 63,03 persen dari total PDRB. Komponen berikutnya adalah PMTB sebesar 31,79 persen, disusul PK-P sebesar 8,67 persen, sedangkan komponen lain-lain memberikan kontribusi negatif -3,48 persen. Gambaran ini menunjukkan bahwa peranan konsumsi rumah tangga tetap dominan, sementara investasi juga memegang peran penting dalam menopang pertumbuhan jangka menengah dan panjang.PenutupSecara keseluruhan, kinerja perekonomian Kabupaten Jeneponto pada triwulan II-2025 mencatat pertumbuhan yang cukup solid. Lonjakan pertumbuhan secara triwulanan (q-to-q) menunjukkan adanya akselerasi kegiatan ekonomi yang kuat, meskipun secara tahunan pertumbuhan relatif moderat. Sektor primer masih menjadi tulang punggung utama, sementara peranan investasi dan konsumsi masyarakat menjadi faktor penentu yang menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi daerah.Narahubung MediaDwi Santosa Mukti BuwanaKepala BPS Kabupaten JenepontoTelp. (0419) 22256Email: dwi.santosa@bps.go.id